Selasa, 27 November 2012

Makna Muharam

 Hakikat makna Bulan Muharram
Bulan Muharam terdiri atas 4 huruf, yaitu min, ha, ra, mim dan yang terakhir mim.

A. Mim, ini mengandung makna tersendiri  yaitu mujahadatun nafsi memerangi hawa nafsu).

Dalam kitab syarah al-jaziri menyatakan bahwa : Nafsu jika ia menyerang maka ia laksana musuh. Dengan demikian itu maka wajib untuk memerangi nafsu ini karena  apabila  tidak dapat memerangi hawa nafsu maka  akan menjadi budak nafsu. Sebagaimana kita diserang oleh lawan maka kita wajib melawannya, karena kalau tidak melawan kita akan mejadi tawanannya.

Dalam Al-quran, Allah Swt telah telah berfirman (al-ankabut:6)

Wa man jahada painnamaa yujaahidu linafsihi innallaha laghoniyy ‘anil ‘alaminin

“artinya Barangsiapa berjuang maka sebenarnya ia berjuang  untuk melawan nafsuna sendiri”.

Nafsu ini adalah musuh  besar yang menghalangi kita menuju ke hadrot Illahi. Dan barang siapa yang dapat mengalahakan hawa nafsu maka ia tergolong orng-orang yang beruntung.

Wannafsu kathifli intuhmilhu syabba ‘ala hubbir rodhoo’i wain tapthinhu yanfatimu

artinya:

“Nafsu bagaikan anak kecil

yang jika engkau menurutinya terus-menerus,

maka ia kan terus menyusu bahkan hingga dewasa,

tetapi jika engkau menyapihnya,

maka ia bisa berhenti dan mandiri

Tingkatan nafsu itu ada tujuh: nafsu amarah, lawwamah, mulhamah, muthmainnah, rodiyah, mardhiyah dan  insanul kamil. Penulis tidak akan membahas satu persatu tentang nafsu ini, insya Allah lain kali penulis bahas.

B. Ha, Hifdzul Hurmati (menjaga kehormatan)

Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam kitabnya tafrihul khotir dan Ahmad Sohibul Wafa tajul ‘Arifin  (pimpinan thariqot qodiriyah wannaqsabandiyah di ponpesSuryalaya tasikmalaya, dalam kitabnya miftahu shuduur , beliau mengatakan : “ Barangsiapa yang menjaga kehormatan Allah, maka Allah akan menjaga kehormatannya”.

Sayyidina Ali bin Abi thalib karomallahu wajhahu : Dan sesungguhnya manusia tidak akan kufur dengan maksiat tetapi ia dapat menjad kufur dengan sebab meninggalkan kehormatannya.

Oleh karena itu menjaga kehormatan  adalah bagian yang pokok untuk mengenal kita kepada Allah Swt.

C. Ra, Rodiyallah (Ridho Allah).

Al-maidah :119, Allah berfirman :

Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridlo kepada-Nya, itulah kebahagian besar.

Allah mengisyaratkan  dalam al-Quran : artinya

“Seungguhnya Allah telah ridho terhadap orang-orang  mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu dibawah pohon. Maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi bantuan kepada mereka dengan kemenangan yang deka (waktunya). Serta harta rampasan yang banyak dan dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Istilah bai’at disini adalah talqin dzikir yaitu menanamkan kalimat tauhid, kalimat ikhlas, kalimat agung, kalimat afdhol yaitu kalimat Laa ilaaha illallaah oleh . Dan yang dimaksud “pohon” disini adalah  pohon al-Qur’an, yaitu Laa ilaaha illallaah. Hal ini bisa dilihat dari firman Allah QS.Ibrohim:24-24.

Artinya :

“Tidakah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. pohon ini memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat”.

D. Mim, Mahabbatullah (Mencintai Allah)

Ibnu Athoilah berkata,” Tidaklah kamu mencintai sesuatu kecuali kamu menjadi hamba baginya, dan dia tidak ingin kamu menghamba kepada selain-Nya”

Rasulullah Saw bersabda:

“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, hingga aku lebh ia cintai dari anaknya, orang tuanya, dan sekalian manusia” (HR. Ahmad sepakat juga Turmudzi, Nas’i Ibnu Majah dari Anas, Shohih)

Juga dalam Firman Allah ditegaskan : “Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah akan mengasihimu”.( QS.Ali Imron:31)

Dalam firman yang lain (QS.Al-Hasyr:7) :

Artinya : “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka ambilah, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah”. Dirujuk dari kitab Fadhailus syuhuur karya KH.muhammad Abdul ghaust saeful al maslul dan K.H.Muhammad Zaein abidin bajul asyhab

Perbedaan Website dengan Web blog

 6 perbedaan website dengan Weblog
 Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 3
Bayak diantara Newbie yang tidak tau apa itu website? apa itu weblog? apakah ini site? apakah ini situs? apa perbedaan antara website dengan weblog? bagaimana ciri-cirinya? yang pasti blog merupakan bagian dari website tapi belum tentu Website merupakan blog, bagaimana tambah bingung? ^_^, dengan perkembangan dan inovasi  dari para Blogger (pengelola blog) terkadang sulit juga membedakan antara website dengan blog, tapi gambarannya senagai berikut:

    Pengelola: Kalau website biasanya yang punya perusahaan atau milik badan bersama, sedangkan blog milik perorangan.
    Letak isi: Kalau Website berupa halaman, sedangkan Blog isi yang baru akan menimpa atau menggantikan yang lama.
    Halaman: Website-->Terdiri dari page dengan link untuk mengakses, Blog berupa CSS (Cascading style Sheet) yaitu sistem halaman bergulir.
    Alamat: Website-->Domain dan Hosting berbayar, Blog-->Sifatnya gratis
    Template: Website-->Variatif sesuai dengan keahlian si pembuat website, Blog-->Menggunakan template yang sudah disediakan.
    Tujuan: Website--> Komersil, sarana promosi, Blog-->Tempat menyalurkan ide, krease, aspirasi

Perbedaan yang saya utarakan diatas sebenarnya tidak mutlak dan baku tapi bersifat keumuman saja seperti saya sampaikan pada paragraf pertama dalam artikel ini yaitu dengan perkembangan dan inovasi  khusunya dalam dunia Blogger, sehingga sebuah blog hampir mirip dengan sebuah website.

website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.
Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.
Blog merupakan singkatan dari “web log” adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
dalam perkembangannya sebuah webiste sering kali bersifat statis dan aplikatif, sedang sebuah blog bersifat dinamis dan personal menurut opini saya.

Museum Gajah

 


Museum Nasional sebagai sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif, mempunyai kewajiban menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia. Hingga saat ini koleksi yang dikelola berjumlah 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi. 
Penyelamatan dan pelestarian budaya ini pada hakekatnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat, diinformasikan melalui pameran dan penerbitan-penerbitan katalog, brosur, audio visual juga website. Tujuannya agar masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian warisan budaya bangsa.
Mengenai pameran, sistem penataan pameran di gedung lama (Unit A) berdasarkan pada jenis-jenis koleksi, baik berdasarkan keilmuan, bahan, maupun kedaerahan. Seperti Ruang pameran Prasejarah, Ruang Perunggu, Ruang Tekstil, Ruang Etnografi daerah Sumatra, dan lain-lain. Sedangkan penataan pameran di gedung baru (Unit B atau Gedung Arca) tidak lagi berdasarkan jenis koleksi melainkan mengarah kepada tema berdasarkan aspek-aspek kebudayaan yang mana manusia diposisikan sebagai pelaku dalam lingkungan tempat tinggalnya. Tema pameran yang berjudul “Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan” ini terdiri dari beberapa subtema antara lain: 
  1. Manusia dan Lingkungan;
  2. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi;
  3. Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman, dan 
  4.  Khasanah dan Keramik.
Gedung Unit C direncanakan akan dibangun untuk memperluas tata pameran yang sudah ada dan untuk melengkapi subtema terakhir yaitu Religi dan Kesenian. Hanya doa restu dan dukungan dari berbagai pihak (pemerhati museum, akademisi, pengunjung) yang kami harapkan agar pembangunan gedung selanjutnya dapat terlaksana. Terima kasih.
Plt. Kepala Museum Nasional